Bertahun-tahun yang lalu hingga sekitar beberapa bulan yang lalu,
terus terang saya menjadi seorang yang merasa kehidupan dunia ini datar-datar
saja, tidak ada yang istimewa dan layak disyukuri. Bagi saya saat tidurlah
suatu kebahagiaan terindah. Entahlah, saya begitu menyesal atas apa yang saya
miliki, istri, pekerjaan, kehidupan, kemampuan serta fisik yang saya miliki
sepertinya tidak sesuai harapan. Saya selalu merasa menjadi orang yang
KEKURANGAN di dunia ini. Semakin kuat saya berusaha untuk mengubah keadaan,
yang saya terima adalah semakin banyak kekecewaan. Saya tidak tahu harus memulai
darimana, hingga suatu saat seorang sahabat memberikan suatu nasehat yang
sungguh luar biasa dan memberikan suatu gambaran utuh tentang sebuah arti syukur
dalam kehidupan. Di suatu tempat aku dan sahabatku berbincang-bincang :
“ya… aku mengerti apa
yang kau alami, tidak hanya kamu akupun sendiri pernah mengalami dan mungkin
banyak orang lainnya, sekarang aku akan ambil satu kertas putih kosong dan aku
tunjukkan padamu, apa yang kamu lihat ?”, ucap sahabatku.
“aku tidak melihat
apa-apa semuanya putih”, jawabku lirih.
Sambil mengambil
spidol hitam dan membuat Satu titik ditengah kertasnya, sahabatku berkata “nah…
sekarang aku telah beri sebuah titik hitam di atas kertas itu, sekarang gambar
apa yang kamu lihat?”.
“aku melihat satu
titik hitam,” jawabku cepat.
“pastikan lagi !”,
timpal sahabatku.
“titik hitam”,
jawabku dengan yakin.
“sekarang aku tahu
penyebab masalahmu. Kenapa engkau hanya melihat satu titik hitam saja dari
kertas tadi? Cobalah rubah sudut pandangmu, menurutku yang kulihat bukan titik
hitam tapi tetap sebuah kertas putih meski ada satu noda di dalamnya, aku
melihat lebih banyak warna putih di kertas tersebut sedangkan kenapa engkau
hanya melihat hitamnya saja dan itupun hanya setitik?”. Jawab sahabatku dengan
lantang,
“sekarang mengertikah
kamu?, dalam hidup, bahagia atau tidaknya hidupmu tergantung dari sudut
pandangmu memandang hidup itu sendiri, jika engkau selalu melihat titik hitam
tadi yang bias diartikan kekecewaan, kekurangan dan keburukan dalam hidup maka
hal-hal itulah yang akan selalu hinggap dan menemani dalam hidupmu”.
“cobalah fahami,
bukankah disekelilingmu penuh dengan warna putih, yang artinya begitu banyak
anugerah yang telah diberikan oleh Tuhan kepada kamu, kamu masih bisa melihat,
mendengar, membaca, berjalan, fisik yang utuh yang sehat, anak yang lucu-lucu
dan begitu banyak kebaikan dari istrimu daripada kekurangannya, berapa banyak
suami-suami yang kehilangan istrinya?, juga begitu banyak kebaikan dari
pekerjaanmu dilain sisi banyak orang yang antri dan menderita karena mencari
pekerjaan. Begitu banyak orang yang lebih miskin bahkan lebih kekurangan
daripada kamu, kamu masih memiliki rumah untuk berteduh, asset sebagai
simpananmu di hari tua, tabungan, asuransi dan teman-teman yang baik yang
selalu mendukungmu. Kenapa engkau selalu melihat titik hitam saja dalam hidupmu
?”
Betapa mudahnya
melihat keburukan orang lain, padahal begitu banyak hal baik yang telah
diberikan orang lain kepada kamu.
Betapa mudahnya
melihat kesalahan dan kekurangan orang lain, sedangkan kamu lupa kelemahan
dankekurangan diri kamu.
Betapa mudahnya kamu menyalahkan
dan mengingkari-Nya atas kesusahan hidupmu, padahal begitu besar anugerah dan
karunia yang telah diberikan-Nya dalam hidupmu.
Betapa mudahnya menyesali
hidup kamu padahal banyak kebahagiaan telah diciptakan untuk kamu dan menanti
kamu.
“mengapa kamu hanya melihat
satu titik hitam pada kertas ini? PADAHAL SEBAGIAN KERTAS INI BERWARNA PUTIH?,
sekarang mengertikah engkau?”, ucap sahabatku sambil pergi.
“ya aku mengerti”,
jawabku lirih.
Kertas itu aku ambil,
aku buatkan satu pigura indah dan aku gantung di dinding rumahku. Bukan untuk
SESEMBAHAN bagiku tapi sebagai PENGINGAT dikala lupa,..lupa… bahwa begitu
banyak warna putih dihidupku daripada sebuah titik hitam. Sejak itu aku
mencintai HIDUP ini. Bisa hidup adalah suatu anugerah yang paling besar yang
diberikan kepada kita oleh Tuhan yang Maha Esa. Aku tidak akan
menyia-nyiakannya.
Sumber : buku PPJ
Just Share :)
tinggalkan komentar..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar